Monday, August 3, 2009

2025 : Umat Islam Majoriti di Jerman?

Jika benarlah perkiraan ini dan dengan izin Allah maka Alhamdulillah... Ucapan syukur sebanyak2nya kepada Allah diatas anugerah nikmat kepada umat manusia.

Menurut satu laman web iaitu eramuslim "Pemerintah Jerman adalah yang pertama menyuarakan perubahan dramatis ini. Mereka memperkirakan, pada 2025, German akan menjadi sebuah negara yang berpenduduknya mayoritas Muslim".

Dalam keadaan seluruh dunia menyebar "Islamaphobia" terhadap umat Islam tetapi semakin ramai orang2 bukan Islam ingin mendalami Islam dan seterusnya memeluk Islam.

Seperti yang dinyatakan oleh Naqib dalam Usrah, bahawa di Leipzig setiap minggu, orang bukan Islam berjumpa dengan imam Masjid Lespzig untuk mengetahui berkaitan dengan islam dan diikuti dengan memeluk Islam.

Inilah yang menggerunkan Zionis, Amerika dan sekutu2nya dimana semakin mereka mencemar nama baik ISlam semakin ramai pula memeluk Islam.

Dalam web eramuslim juga menyatakan bahawa seramai 75 orang dari pelbagai latarbelakang, ada yang calon paderi, ada yang macama2 lagi, yang datang dari Amerika Syarikat sambil2 membuat umrah, mereka mendalami agama Islam berkaitan keadaan yang bagaimana dibenarkan "pengebom berani mati", berkaitan akidah, bagaimana mereka cara untuk berdakwah dan sebagainya.

Petikan dari web eramuslim :

"Dalam program umrah dan studi Islam yang berlangsung selama tiga minggu itu, rombongan yang berasal dari berbagai latar belakang, terdiri dari para mualaf, imam masjid, khatib, bahkan para profesional di bidang teknologi informatika, dokter dan pengusaha yang membawa serta keluarganya, mendapatkan pelajaran tentang tauhid, ilmu hadis, fiqih dan spiritualitas. Bagi para muslimahnya, diberikan ceramah khusus tentang perempuan dalam Islam serta studi ilmu tajwid.

"Kami datang ke sini untuk menimba ilmu dan memperkuat keimanan kami," kata Zahid Rashid, lulusan Universitas Umm Al-Qura yang sekarang menjadi presiden Al-Qur’an wa As-Sunnah Society di New York.

Program studi Islam yang diselenggarakan lembaga pimpinan Rashid ini bisa dibilang langka di negara-negara non-Muslim seperti di AS. Dalam program belajar Islam langsung ke Saudi, para peserta mendapatkan kesempatan istimewa untuk duduk bersama dengan Imam Masjid Nabawi, Syaikh Ali Abdul Rahman Al Hudhaify yang memberikan pelajaran ilmu membaca al-Quran dengan benar selepas salat Isya sampai jam 02.00 dinihari. Dengan sabar, Syaikh Al-Hudhaify mendengarkan bacaan Qur'an seluruh peserta.

Setelah mengikuti program studi ini, para peserta diharapkan bukan hanya makin tebal keimanannya terhadap Islam, tapi juga paham bagaimana harus bersikap terhadap Muslim dan non-Muslim, paham akan bahaya terorisme dan yang terpenting mereka makin bersemangat untuk terus memperdalam agama Islam.

Salah seorang anggota rombongan adalah Imani, muslimah berusia 37 tahun. Imani beragama Kristen sebelum masuk Islam pada usia 19 tahun. Ia mengungkapkan, Islam telah mengeluarkannya dari kehidupannya yang hitam dan sekarang ia aktif berdakwah di masjid-masjid dan merawat 13 orang anak.

"Salah satu hal terbaik dalam hidup saya adalah datang ke tanah suci untuk belajar Islam," kata Imani mengungkapkan kebahagiaannya bisa berkunjung ke Makkah dan Madinah."

No comments:

Luxembourg, German (Saarbrucken dan Homburg)

Gambar kenangan di Hamburg